“FILSAFAT
BARAT ABAD PERTENGAHAN
“
MATA
KULIAH : PENGANTAR
FILSAFAT
DOSEN
PENGAMPU : WIRA SUGIARTO, S.IP, M.Pd.I
DISUSUN OLEH
KELOMPOK 03:
APRIANI ARAHAP
M. RASYID
NOVA WIDORA
SEMESTER III D
JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA
ISLAM (PAI)
SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI BENGKALIS
(STAIN)
BENGKALIS
2015 / 1436 H
Assalamu’alaikum. Wr. Wb.
Puji syukur kehadirat
Allah swt yang telah melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya sehingga penulis dapat
menyelesaikan makalah pada mata kuliah pengantar filsafat dengan judul “Filsafat
Barat Abad Pertengahan”
. Makalah ini disusun sebagai salah satu tugas yang diberikan oleh Dosen pembimbing agar bisa dipresentasekan dan bermanfaat sebagai pembelajaran.
. Makalah ini disusun sebagai salah satu tugas yang diberikan oleh Dosen pembimbing agar bisa dipresentasekan dan bermanfaat sebagai pembelajaran.
Penulis
menyadari bahwa dalam penyusunan makalah ini banyak terdapat kesalahan maupun
kekurangan, maka dari itu kritik dan saran yang bersifat membangun sangat
penulis harapkan untuk penyempurnaan pada tugas selanjutnya.
Akhirnya
penulis berharap semoga makalah ini dapat memberikan manfaat dan sumbangan
untuk menambah wawasan keilmuan, terutama mengenai sejarah tentang filsafat barat abad pertengahan.
Terimakasih.
Wassalamu’alikum. Wr. Wb.
Bengkalis, 17 September 2015
Kelompok 03
DAFTAR ISI
KATA
PENGANTAR ....................................................................................... i
DAFTAR
ISI ...................................................................................................... ii
BAB
I. PENDAHULUAN
1.
Latar
Belakang ......................................................................................... 1
2.
Rumusan
Masalah .................................................................................... 2
3.
Tujuan Masalah.........................................................................................
2
BAB II PEMBAHASAN
Filsafat Barat Abad
Pertengahan.................................................................... 3
A. Masa Patristik.............................................................................................
4
B. Masa Skolastik............................................................................................ 7
C.Masa Peralihan.............................................................................................
14
BAB III PENUTUP
1.
Kesimpulan
Dan Saran.............................................................................. 16
DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang
Filsafat
yunani mengalami kemegahan dan
kejayaannya dengan hasil yang
sangat gemilang,yaitu melahirkan
peradaban yunani .menurut pandangan sejarah filsafat,peradaban yunani merupakan
titik tolak peradaban didunia.giliran selanjutnya adalah warisan peradaban
yunani jatuh ketangan kekuasaan romawi.kekuasan romawi memperlihatkan kebesaran
dan kekuasaannya hingga daratan Eropa(Britania),dan filsat yunani juga ikut
terbawa.
Setelah filsafat yunani sampai
kedaratan eropa,disana mendapatkan lahan baru dalam pertumbuhannya,filsafat
yunani berintegrasi dengan agama Kristen,sehingga membentuk suatu formulasi
baru,maka muncullah filsafat eropa yang sesungguhnya sebagai penjelmaan
filsafat yunani setelah berintegrasi dengan
agama Kristen.
Dalam masa pertumbuhan dan
perkembangan filsafat eropa kira-kira selama 5 abad belum memunculkan ahli
pikir(filosof),setelah abad ke-6 masehi,barulah muncul para ahli pikir yang
mengadakan penyelidikan filsafat.jadi filsafat eropa mengawali filsafat barat
abad pertengahan.
Kekuatan
pengaruh antara filsafat yunani dengan
agama Kristen dikatakakan seimbang, karena keduanya mampu membentuk suatu
formula baru melalui berintegrasi. walaupun agama Kristen masih baru
keberadaannya tetapi pada saat itu muncul anggapan yang sama terhadap filsafat
yunani ataupun agama Kristen. Anggapan pertama bahwa tuhan turun kebumi (dunia)
dengan membawa kabar baik bagi umat manusia. kabar baik tersebut berupa firman
tuhan yang dianggap sebagai sumber kebijaksanaan
yang sempurna dan sejati. Anggapan kedua,bahwa walaupun orang-orang telah mengenal agama baru,tetapi
juga mengenal filsafat yunani yang dianggap sebagai sumber kebijaksanaan yang
tidak diragukan lagi kebenarannya.
Dengan
demikian,dibenua eropa filsafat yunani akan tumbuh dan berkembang dalam suasana
yang lain. filsafat eropa merupakan sesuatu yang baru, suatu formulasi yang
baru, pohon filsafat masih yang lama (dari yunani), tetapi tunas yang baru (
karena pengaruh agama Kristen) memungkinkan perkembangan dan pertumbuhannya
menjadi rindang.
B.
Rumusan
Masalah
A.
Apakah Itu Filsafat Barat Abad
Pertengahan?
B.
Apa Yang Dimaksud Dengan Masa Patristik?
C.
Apa Yang Dimaksud Dengan Masa Skolastik?
D.
Dan Apa Yang Dimaksud Dengan Masa
Peralihan?
C.
Tujuan Masalah
1.
Menjelaskan apa itu filsafat barat
abad pertengahan.
2.
Untuk mengetahui apa yang dimaksud
dengan masa patristic.
3.
Untuk mengetahui apa yang dimaksud
dengan masa skolastik
4.
Dan untuk mengetahui pengertian
dari masa peralihan.
BAB
II
PEMBAHASAN
Filsafat Barat Abad
Pertengahan
Filsafat
barat abad pertengahan (476-1492) juga dapat dikatakan sebagai “abad gelap”
pendapat ini berdasarkan pendekatan sejarah gereja, pada saat itu manusia tidak
lagi memiliki kebebasan berpikir,apabila terdapat pemikiran-pemikiran
bertentangan dengan ajaran gereja,
orang-orang yang mengemukakan akan mendapat hukuman berat. Pihak gereja
melarang diadakannya penyelidikan-penyelidikan berdasarkan rasio terhadap
agama. Karena itu, kajian terhadap agama/teologi yang tidak berdasarkan
ketentuan gereja akan mendapatkan larangan yang ketat.yang berhak mengadakan
penyelidikan agama hanyalah pihak gereja.[1]
Filsafat
abad pertengahan ini adalah zaman dimana filsafat berfungsi sebagai alat untuk
pembenaran atau justifikasi ajaran agama (“the philosophy as a handmaiden of
theology)sejauh filsafat bisa melayani teologi, ia bisa diterima.namun
filsafat yang dianggap bertentangan dengan agama dan gereja ditolak. Banyak
buku-buku zaman yunani kuno ditemukan dizaman ini,tetapi banyak yang
diberangus,karena dinilai pemikiran kaum kafir. Kebebasan berfikir dipangkas.
Oleh sebab itu zaman itu zaman ini dinamakan abad kegelapan filsafat.[2]
Masa
abad pertengahan ini juga dapat dikatakan sebagai suatu masa yang penuh dengan
upaya menggiring manusia kedalam kehidupan/sistem yang picik dan fanatic,dengan
menerima ajaran gereja secara membabi buta, karena itu bukan hanya menghambat
perkembangan filsafat, tapi perkembangan
ilmu pengetahuan juga terhambat. Masa ini penuh dengan dominasi gereja, yang
tujuannya untuk membimbing umat kearah hudup yang saleh,namun dominasi gereja
ini tanpa memikirkan martabat dan kebebasan manusia yang memiliki perasaan,
pikiran,keinginan, dan cita-cita untuk menentukan masa depannya sendiri.[3]
Periode
abad pertengahan memiki perbedaan yang mencolok dengan abad sebelumnya.
Perbedaan itu terutama terletak pada dominasi agama.timbulnya agama Kristen
yang diajarkan oleh nabi isa as. Pada permulaan abad masehi membawa perubahan
besar terhadap kepercayaan keagamaan. Agama Kristen menjadi menjadi problema
kefilsafatan karena mengajarkan bahwa wahyu tuhanlah yang merupakan kebenaran
sejati. Hal ini berbeda dengan pandangan yunani kuno yang menyatakan bahwa kebenaran dapat dicapai
melalui akal.mereka belum mengenal adanya wahyu.
Mengenai sikap terhadap pemikiran
yunani ada dua:
a.
Golongan yang menolak sama sekali
pemikiran yunani, karena pemikiran yunani merupakan pemikiran orang kafir, karena tidak mengakui wahyu.
b.
Menerima filsafat yunani yang mengatakan
bahwa karena manusia itu ciptaan tuhan.kebijaksanaan manusia berarti pula
kebijaksanaan yang datangnya dari tuhan,mungkin akal tidak dapat mencapai
kebenaran yang sejati maka akal dibantu oleh wahyu.[4]
Masa
abad pertengahan ini terbagi menjadi dua masa yaitu: masa patristik dan masa
skolastik.masa skolastik terbagi menjadi: skolastik awal, skolastik puncak, dan
skolastik akhir.
A.
Masa Patristik
Istilah
patristik berasal dari kata latin pater atau bapa.yang artinya para pemimpin
gereja. Para pemimpin gereja ini dipilih dari golongan atas atau golongan ahli
fikir, dari golongan ahli fikir inilah menimbulkan sikap yang beragam
pemikirannya. mereka ada yang menolak filsafat yunani dan ada juga yang
menerimanya.
Bagi mereka yang
menolak,alasannya karena beranggapan bahwa sudah mempunyai sumber kebenaran
yaitu firman tuhan,dan tidak dibenarkan apabila mencari sumber kebenaran yang
lain seperti dari filsafat yunani.bagi mereka yang menerima sebagai alasannya
beranggapan bahwa walaupun sudah ada sumber kebenaran yaitu firman tuhan,
tetapi tidak ada jeleknya menggunakan
filsafat yunani hanya diambil metodosnya saja (tata cra berfikir). Juga
walaupun filsafat yunani sebagai kebenaran manusia, tetapi manusia juga sebagai
mahkluk ciptaan tuhan. Jadi memakai/menerima filsafat yunani diperbolehkan
selama dalam hal tertentu tidak bertentangan dengan agama.
Perbedaan
pendapat tersebut berkelanjutan, sehingga orang-orang yang menerima filsafat
yunani menuduh orang Kristen yang menolak filsafat yunani itu munafik, kemudian
orang yang dituduh munafik itu menyangkal, bahwa tuduhan tersebut dianggap
fitnah, dan mereka yang dituduh tersebut mengatakan bahwa dirinyalah yang
benar-benar hidup sejalan dengan tuhan.
Akibatnya,
muncul upaya untuk membela agama Kristen, yaitu para apologis (pembela iman
Kristen) dengan kesadarannya membela iman Kristen, para pembela iman Kristen
tersebut ialah: Justinus Martir, Irenaeus, Klemens, Origenes, Gregorius Nissa,
Tertulianus Diosios Arepagos, Au-Relius Augustinus.
1.
Justinus Martir
Menrut
pendapatnya, agama Kristen bukan agama baru karena Kristen lebih tua dari
filsafat yunani, selanjutnya dikatakan bahwa filsafat yunani itu mengambil dari
kitab yahudi. Pandangan ini didasarkan bahwa kristus adalah logos. Dalam
pengembangan aspek logosnya ini orang-orang yunani (Socrates, plato dan
lain-lain) kurang memahami apa yang terkandung dan memancar dari logosnya,
yaitu pencerahan sehingga orang-orang yunani dapat dikatakan menyimpang dari
ajaran murni.
2.
Klemens (150-215)
Ia juga termasuk
pembela Kristen,tetapi ia tidak membenci filsafat yunani. Pokok-pokok
pikirannya adalah sebagai berikut:
Ø Memberikan
batasan-batasan terhadap ajaran Kristen untuk mempertahankan diri dari otoritas
filsafat yunani.
Ø Memerangi
ajaran yang anti terhadap Kristen dengan menggunakan filsafat yunani.
Ø Bagi
orang Kristen, filsafat dapat dipakai untuk membela iman Kristen, dan
memikirkan secara mendalam.
3.
Tertulianus (160-222)
Ia menolak
kehadiran filsafat yunani karena filsafat yunani dianggap tidak perlu, ia
berpendapat, bahwa wahyu tuhan sudahlah cukup. Tidak ada hubungan antara
teologi dengan filsafat, tidak ada hubungan yarussalem (pusat agama) dengan
yunani (pusat filsafat), tidak ada hubungan antara gereja dengan akademi, tidak
ada hubungan antara Kristen dengan penemuan baru.
Selanjutnya ia
mengatakan bahwa, segala yang dikatakan para filosof yunani dianggap tidak
penting, apa yang dikatakan oleh para filosof yunani tentang kebenaran pada
hakikatnya sebagai kutipan dari kitab suci.akan tetapi karena kebodohan filosof,
kebenaran kitab suci itu dipalsukan.
Akan tetapi lama
kelamaan,tertulianus akhirnya menerima juga filsafat yunani sebagai cara
berfikir rasional. alasannya, bagaimanapun juga berfikir yang rasional
diperlukan sekali. Pada saat itu, karena pemikiran filsafat yang diharapkan
tidak di bakukan,saat itu filsafat hanya mengajarkan pemikiran-pemikiran ahli
pikir yunani saja. Sehingga akhirnya tertulianus melihat filsafat hanya dimemsi
praktisnya saja, dan ia menerima filsafat sebagai cara atau metode berpikir utuk
memikirkan kebenaran keberadaan tuhan beserta sifat-sifatnya.
4.
Agustinus (354-430)
Sejak
mudanya ia telah mempelajari bermacam-macam aliran filsafat , antara lain
platonise dan skeptisisme. Ia telah diakui keberhasilannya dalam membentuk
filsafat Kristen yang berpengaruh besar dalam filsafat abad pertengahan
sehingga ia dijuluki sebagai guru skolastik sejati. Ia seorang tokoh besar
dibidang teologi dan filsafat.
Setelah
mempelajari aliran skeptisisme, ia kemudian ia tidak menyetujui atau tidak
menyukainya,karena didalamnya terdapat pertentangan batiniah. Orang dapat
meragukan segalanya, tetapi orang tidak dapat bahwa ia ragu ragu. Seseorang
yang ragu-ragu sebenarnya ia berpikir dan seseorang yang berpikir sesungguhnya
ia berada.(eksis)
Menurut
pendapatnya, daya pikir manusia ada batasnya, tetapi pikiran manusia dapat
mencapai kebenaran dan kepastian yang tidak ada batasnya, yang bersifat kekal
abadi. Artinya, akal pikir manusia dapat berhubungan dengan sesuatu kenyataan
yang lebih tinggi.
Akhirnya
ajaran agustinus berhasil menguasai sepuluh abad, dan mempengaruhi pemikiran
eropa.Perlu diperhatikan bahwa para pemikir patristic itu sebagai pelopor
pemikiran skolastik.
B.
Masa Skolastik
Istilah skolastik adalah kata sifat yang berasal
dari kata school, yang berarti sekolah. Jadi skolastik berarti aliran atau yang
berkaitan dengan sekolah. perkataan skolastik merupakan corak khas dari sejarah
filsafat abad pertengahan
Terdapat beberapa pengertian dari corak khas
skolastik, sebagai berikut:
a.
Filsafat skolastik adalah filsafat yang
mempunyai corak semata-mata agama. Skolastik ini sebagai bagian dari kebudayaan
abad pertengahan relegius.
b.
Filsafat skolastik adalah filsafat yang
mengabdi pada teologi atau filsafat yang rasional memecahkan
persoalan-persoalan mengenai berpikir,sifat ada, kejasmanian, kerohanian, baik
buruk. Dari rumusan tersebut muncul istilah skolastik yahudi,skolastikarab dan
dan lain-lainnya.
c.
Filsafat skolastik adalah filsafat
nasrani karena banyak dipengaruhi oleh ajaran agama
Filsafat
skolastik ini dapat berkembang dan tumbuh karena beberapa factor antara lain
sebagai berikut:
Factor Relegius
Yang dimaksud
dengan factor relegius adalahkeadaan lingkungan saat itu yang berkehidupan
religious. Mereka beranggapan bahwa hidup didunia itu suatu perjalanan ketanah
suci yerussalem, dunia ini sebagai negeri asing, dan sebagai tempat pembuangan
limbah air mata saja.(tempat kesedihan). Sebagai dunia yang menjadi tanah
airnya adalah surga. Manusia tidak dapat sampai ketanah airnya (surga) dengan
kemampuannya sendiri,sehingga harus ditolong, karena manusia menurut sifat
kodratnya memiliki kelemahan yang di wariskan oleh adam.mereka juga
berkeyakinan bahwa isa anak tuhan berperan sebagai pembebas dan pemberi
bahagia. Ia akan member pengampunan sekaligus menolongnya.maka hanya dengan
jalan pengampunan inilah manusia dapat tertolong agar dapat mencapai tanah
airnya (surga).[5]
Pada saat itu
telah banyak didirikan lembaga pengajaran yang diupayakan oleh pembesar-pembesar gereja, ataupun dari
keluarga istana,kepustakaannya diambilkan dari para penulis latin,arab
(islam),dan yunani.[6]
Masa skolastik terbagi menjadi tiga
periode
1.
Skolastik awal, berlangsung dari tahun
800-1200.
2.
Skolastik puncak,berlangsung dari tahun
1200-1300.
3.
Skolastik akhir berlangsung dari tahun
1300-1450.
1.
Skolastik Awal
Pada abad ke-5 hingga ke-8 masehi pemikiran filsafat
patristic mulai merosot,terlebih lagi pada abad ke-6 dan ke-7 dikatakan abad
kacau. Hal ini disebabkan pada saat itu terjadi serangan terhadap romawi
sehingga kerajaan romawi beserta peradabannya ikut runtuh yang telah dibangun
selama berabad-abad.
Pada abad ke-8 masehi, kekuasaan berada dibawah
karel agung (742-814) dapat memberikan suasana ketenangan dalam bidang politik,
kebudayaan, dan ilmu pengetahuan, termasuk kehidupan manusia serta pemikiran
filsafat yang semuanya menempakkan mulai adanya kebangkitan. Kebangkitan inilah
yang merupakan kecermerlangan abad pertengahan.
Saat ini merupakan zaman baru bagi bangsa eropa. Hal
ini ditandai dengan skolastik yang didalamnya banyak diupayakan pengembangan
ilmu pengetahuan disekolah-sekolah. Pada mulanya skolastik ini timbul pertama
kalinya dibiara italia selatan dan sampai berpengaruh ke jerman dan belanda.
Kurikulum pengajarannya meliputi studi duniawi atau
artes liberals, meliputi tata bahasa,retorika,dialektika (seni diskusi), ilmu
hitung, ilmu ukur, ilmu perbintangan,dan musik .diantara tokoh tokohnya adalah
Aquinas (735-805), Johannes Scotes Eriugena (815-870), Peter Lombard
(1100-1160), John Salisburry (1115-1180, Peter Abaelardus (1079-1180)
Peter
Abaelardus (1079-1180)
Ia dilahirkan di
Le Pallet, prancis. Ia mempunyai kepribadian yang keras dan pandangannya sangat
tajam sehingga sering kali bertengkar dengan ahli pikir dan pejabat gereja. Ia
termasuk orang konseptualisme sarjana terkenal dalam sastra romantik. Sekaligus
sebagai rasionalistik, artinya peranan akal dapat menundukkan kekuatan imann.
Iman harus mau didahului akal yang harus percaya adlah apa yang telah disetujui
atau dapat diterima oleh akal.
2.
Skolastik Puncak
Masa ini merupakan kejayaan skolastik
yang berlangsung dari tahun 1200-1300 dan masa ini juga disebut masa berbunga.
Masa itu ditandai dengan munculnya universitas-universitas dan ordo-ordo, yang
secara bersama-sama ikut menelenggarakan atau memajukan ilmu pengetahuan.
Disamping juga peranan universitas sebagai sumber atau pusat ilmu pengetahuan
dan kebudayaan.
Berikut ini beberapa factor mengapa
masa skolastik mencapai pada puncaknya.
a.
Adanya pengaruh dari aristoteles, ibnu
rusyd, ibnu sina. Sejak abad ke-12 sehingga sampai abad ke-13 telah tumbuh
menjadi ilmu pengetahuan yang luas.
b.
Tahun 1200 didirikan
unoversitasalmameter di prancis, universitas ini merupakan gabunagan dari
beberapa sekolah. almameter inilah sebagai awal (embrio) berdinya universitas diparis,
di Oxford, di Mont Pellier, di Cambridge, dan lain-lainnya.
c.
Berdiriya ordo-ordo. Ordo-ordo inilah
yang muncul karena banyaknya perhatian orang terhadap ilmu pengetahuan sehingga
member dorongan yang kuat untuk
memberikan suasana yang semarak pada abad ke-13. Hal ini akan berpengaruh pada
kehidupan kerohanian dimana kebanyakan tokoh-tokohnya memegang peran dibidang
filsafat dan teologi. Seperti Albertus De Grote, Thomas Aquinas, Binaventura,
J.D. Scouts, William Ocham.
Upaya
Kristenisasi Ajarn Aristoteles
Pada mulanya hanya sebagian ahli
fikir yang membawa dan meneruskan ajaran
aristoteles, akan tetap upaya ini mendapat perlawanan dari agustinus. Hal ini
disebabkan adanya suatu anggapan bahwa ajaran aristoteles yang mulai dikenal
pada abad ke-12 telah diolah dan tercemar oleh ahli pikir arab (islam). Hal ini
dianggap sangat membahayakan ajaran Kristen
Untuk
menghindari adanya pencemaran tersebut diatas (dari ahli pikir arab atau
islam). Albertus magnus dan Thomas Aquinas sengaja menghilangkan unsur-unsur
atau selipan dari ibnu rusyd.dengan menerjemahkan langsung dari bahasa
latinnya. Juga , bagian-bagian ajaran aristoteles yang bertentangan dengan
ajaran Kristen diganti dengan teori-teori baru yang bersumber pada ajaran
aristoteles dan diselaraskan dengan ajaran agama Kristen. Langkah terakhir dari
ajaran aristoteles telah diselaraskan dengan ajaran ilmiah (suatu sitesis
antara kepercayaan dan akal).
Upaya
Thomas Aquinas ini sangat berhasil dengan terbitnya sebuah buku summa
theologiae dan sekaligus merupakan bukti bahwa ajaran aristoteles telah
mendapat kemenangan dan sangat mempengaruhi seluruh perkrmbangan skolastik.
Albertus Magnus
(1203-1280)
Disamping sebagai biarawan,
albertus magnus juga dikenal sebagai cendekiawan abad pertengahan. Ia mempunyai
kepandaian luar biasa, di universitas padua ia belajar artes liberals,
ilmu-ilmu pengetahuan alam, kedokteran,filsafat aristoteles, belajar teologi
dibologna, dan masuk ordo domican tahun 1223, kemudian masuk ke koln menjadi
dosen filsafat dan teologi.
Pola
pemikirannya meniru ibnu rusyd dalam menulis tentang aristoteles. Dalam bidang
ilmu pengetahuan, ia mengadakan penelitian dalam ilmu biologi dan ilmu kimia.
Thomas Aquinas
(1225-1274)
Nama sebenarnya
adalah Santo Thomas Aquinas, disamping sebagai ahli fikir ia juga seorang
dokter gereja bangsa italia, ia lahir di Rocca Secca, Napoli, italia. Thomas
adalah seorang filsuf paling terkenal pada abad pertengahan. Tahun 1245 belajar
pada albertus magnus pada tahun 1250 ia menjadi guru besar dalam ilmu agama di
prancis dan tahun 1259 menjadi guru besar dan penasihat istana paus.
Menurut
pendapatnya. Semua kebenaran asalnya dari tuhan. Kebenaran diungkapkan dengan
jalan yang berbeda-beda, sedangkansedangkan iman berjalan diluar jangkauan
pemikiran. Ia menginbau agar orang-orang untuk mengetahui hukum
ilmiah(pengetahuan) yang terungkap dalam kepercayaan. Tak ada kontra diksi
antara pemikiran dan iman. Semua kebenaran mulai timbul secara ketuhanan
walaupun iman diungkapkan lewat beberapa kebenaran yang berada diluar kekuatan
pikir manusia.
Karya Thomas
Aquinas telah menandai taraf yang tinggi dari aliran skolastisisme pada abad
pertengahan. Ia berusaha untuk
membuktikan bahwa iman Kristen secara penuh dapat dibenarkan dengan pemikiran
logis. Ia telah menerima pemikiran aristoteles sebagai otoritas tertinggi
tentang pemikirannya yang logis.
Thomas sendiri
menyadari bahwa tidak dapat menghilangkan unsure-unsur aristoteles bahkan ia
menggunakan ajaran aristoteles, tetapi
sistem pemikirannya berbeda. Masuknya unsure aristotels ini didorong kebijakan
pemimpin gereja paus urbanus V (1366) yang memberikan angin segar untuk
kemajuuan filsafat. Kemudian Thomas mengadakan langkah-langkah sebagai
berikut.:
Langkah
pertama, Thomas teman sealiran Willem Van Moerbeke untuk
membuat terjemahan baru yang langsung dari yunani. Hal ini untuk melawan
aristotialisme yang berorientasi pada ibnu rusyd, dan upaya ini mendapat
dukungan dari siger van Brabant.
Langkah
kedua, pengkristenan ajaran aristoteles dari dalam.
Bagian –bagian yang bertentangan dengan apa yang dianggap Kristen bertentangan
sebagai sebagai firman aristoteles, tetapi diupayakan selaras dengan ajaran
Kristen.
Langkah
ketiga, ajaran aristoteles yang telah dikristenkan dipakai
untuk membuat sitesis yang lebih bercorak ilmiah (sintesis deduktif antara iman
dan akal). Sistem barunya itu untuk menyusun summa theologiae.
3.
Skolastik Akhir
Masa ini
ditandai dengan adanya rasa jemu terhadap segala macam pemikiran filsafat yang
menjadi kiblatnya sehingga memperlihatkan stagnasi (kemandegan) diantara
tokoh-tokohnya adalah William Ockham (kemandegan). Diantara tokoh-tokohnya
adalah William Ockham (1285), Nicolas cusasus. (1401-1464)
William
Ockham (1285-1439)
Ia merupakan ahli pikir inggris yang
beraliran skolastik. Ia menolak ajaran Thomas dan mendalilkan bahwa kenyataan
itu hanya terdapat pada bebda-benda satu demi satu, dan hal-hal yang umum itu
hanya tanda-tanda abstrak.Menurut pendapatnya, pikiran manusia hanya dapat
mengetahui kejadian-kejadian individual. Konsep-konsep atau
kesimpulan-kesimpulan umum tentang alam hanya merupakan abstraksi buatan tanpa
kenyataan. Pemikiran yang demikian ini, dapat dilalui hanya lewat
instuisi,bukan lewat logika. Disamping itu ia membantah anggapan skolastik
bahwa logika dapat membuktikan doktrin teologis.
Nicolas
Cusasus (1401-1464)
Ia sebagai tokoh
pemikir yang berada paling akhir masa skolastik. Menurut pendapatnya ada tiga
cara untuk mengenal, yaitu lewat indra, akal, dan instuisi. Dengan indra kita
akan mendapatkan pengetahuan tentang benda-benda berjasad, yang sifatnya tidak
sempurna. Dengan akal kita akan mendapatkan bentuk-bentuk pengertian yang
abstrak berdasar pada sajian atau tangkapan indra. Dengan instuisi kita akan
mendapatkan pengetahuan yang lebih tinggi hanya dengan intuisi inilah kita
dapat mempersatukan apa yang akal tidak dapat dipersatukan. Manusia harus
menyadari akan keterbatasan akal,karena keterbatasan akal tersebut. Hanya sedikit
saja yang dapat diketahui oleh akal. Dengan istuisi inilah diharapkan akan
sampai pada kenyataan, yaitu suatu tempat dimana segala sesuatu bentuknya
menjadi larut, yaitu tuhan.[7]
4.
Skolastik Arab (Islam)
Dalam bukunya,
hasbullah bakry menerangkan bahwa istilah skolastik islam jarang dipakai dalam
kalangan umat ialam istilah yang biasa dipakai adalah ilmu kalamatu filsafat
islam. Adapun Tokoh-tokoh yang termasuk para ahli pikir islam (pemikir arab
atau islam pada masa skolastik), yaitu al-farabi, ibnu sina, al-kindi, ibnu
rusyd. Peranan ahli pikir tersebut besar sekali, yaitu sabagai berikut:
a.
Sampai pertengahan abad ke-12
orang-orang barat belum pernah mengenal filsafat aristoteles sehingga yang
dikenal hanya buku logika aristoteles.
b.
Orang-orang itu mengenal aristoteles
berkat tulisan dari para ahli pikir islam, terutama dari ibnu rusyd, sehingga
ibnu rusyd dikatakan sebagai guru terbesar para ahli pikir Skolastik Latin.
c.
Skolastik islamlah yang membawakan
perkembangan skolastik latin.
Tidak hanya
dalam pemikiran filsafat saja, tetapi
para ahli pikir islam tersebut memberikan sumbangan yang tidak kecil bagi
eropa, yaitu dalam bidang imu pengetahuan, para ahli pikir islam sebagian
menganggap bahwa pendapat aristoteles benar, plato dan al-quran benar, mereka mengadakan
perpaduan dan sinkretisme antara agama dan filsafat. Pemikiran-pemikiran
tersebut kemudian masuk ke eropa yang merupakan sumbangan islam yang paling
besar.
Banyak buku
filsafat dan sejenisnya mengenai peranan para ahli pikir islam islam atas kemajuan
dan peradaban barat sengaja disembunyikan karena mereka (barat) tidak mengakui
secara terus terang jasa para ahli pikir islam itu dalam mengantarkan
kemoderenan barat.[8]
C.
Masa Peralihan
Setelah abad
petengahan berakhir sampailah pada masa peralihan yang diisi dengan gerakan
kerohanian yang bersifat pembaharuan. Zaman peralihan ini merupakan embrio masa
modern. Masa peralihan ini ditandai munculnya renaissance, humanisme, dan
reformasi yang berlangsung antara abad ke-14 hingga ke-16.
Renaissance
Renaissance
ialah zaman peralihan ketika kebudayaan abad pertengahan mulai berubah menjadi
suatu kebudayaan modern. Manusia pada zaman ini adalah manusia yang merindukan
pemikiran yang bebas. Manusia ingin
mencapai kemajuan atas usaha sendiri, tidak didasarkan atas campur tangan
ilahi. Pada zaman ini penemuan ilmu pengetahuan mulai dirintis, adapun ilmu
pengetahuan yang berkembang maju pada saat ini adalah bidang astronomi.[9]
Renaissance atau kelahiran kembali
di eropa ini merupakan suatu gelombang kebudayaandan pemikiran yang dimulai di
italia, kemudian di prancis, spanyol, dan selanjutnya hingga menyebar ke
seluruh eropa. Diantara tokoh-tokohnya adalah Leonardo Da Vinci, Michelangelo,
Machiavelli, dan Giodarno Bruno
Humanisme
Humanisme pada
mulanya dipakai suatu pendirian dikalangan ahli pikir renaissance yang
mencurahkan perhatiannya tehadap pengajaran kesusastraan yunani dan romawi,
serta peri kemanusiaan. Kemudian humanisme berubah fungsinya menjadi gerakan
untuk kembali melepaskan ikatan dari gereja dan berusaha menemukan kembali
sastra yunani atau romawi. Diantara para tokohnya adalah Bocaccio, Petrarcus,
Lorenco Vallia, Erasmus, Dan Thomas More.
Reformasi
Reformasi
merupakan revolusi keagamaan di eropa barat pada abad ke-16. Revolusi tersebut
dimulai dari gerakan terhadap perbaikan keadaan gereja khatolik. Kemudian
berkembang menjadi asas-asas protestanisme. Para tokohnya antara lain jean
calvin dan martin luther.[10]
BAB
III
PENUTUP
A. Kesimpulan
filsafat
eropa itu berasal dari filsafat yunani yang tiba didaratan eropa dan tersebar
karena kebesaran kekuasaan romawi, kemudian berubah setelah berbaur dengan
ajaran agama Kristen didaratan eropa.
Filsafat
barat abad pertengahan (476-1492) juga dapat dikatakan sebagai “abad gelap”
pendapat ini berdasarkan pendekatan sejarah gereja, pada saat itu manusia tidak
lagi memiliki kebebasan berpikir,apabila terdapat pemikiran-pemikiran
bertentangan dengan ajaran gereja,
orang-orang yang mengemukakan akan mendapat hukuman berat
Istilah
patristik berasal dari kata latin pater atau bapa.yang artinya para pemimpin
gereja. Para pemimpin gereja ini dipilih dari golongan atas atau golongan ahli
fikir, dari golongan ahli fikir inilah menimbulkan sikap yang beragam
pemikirannya. mereka ada yang menolak filsafat yunani dan ada juga yang
menerimanya.
Istilah
skolastik adalah kata sifat yang berasal dari kata school, yang berarti
sekolah. Jadi skolastik berarti aliran atau yang berkaitan dengan sekolah. perkataan
skolastik merupakan corak khas dari sejarah filsafat abad pertengahan karena
semata-mata bercorak agama.
Setelah abad
petengahan berakhir sampailah pada masa peralihan yang diisi dengan gerakan
kerohanian yang bersifat pembaharuan. Masa peralihan ini ditandai munculnya
renaissance, humanisme, dan reformasi
B. Saran
B. Saran
Demikian makalah ini penulis susun,
semoga dapat memberi manfaat bagi siapa saja yang membacanya. Tentulah penulis
menyadari akan kekurangan dalam makalah ini. Oleh karena itu penulis sangat
mengharapkan kritik dan saran dari semua pihak demi perbaikan makalah yang akan
datang.
DAFTAR PUSTAKA
Asmoro
Achmadi , Filsafat Umum, PT Rajagrafindo Persada, Jakarta, 2010.
Jalaludin,
Filsafat Ilmu Pengetahuan, PT Raja Grafindo Persada, Jakarta, 2013.
Poedjawijatna,
pembimbing ke arah alam filsafat, rineka cipta, jakarta, 1994.
Surajiyo,
Filsafat Ilmu Dan Perkembangannya
Diindonesia ,PT Bumi Aksara, Jakarta, 2007.
Zainal
abidin, pengantar filsafat barat, PT
Grafindo Persada, Jakarta,2011.
[1]
Asmoro Achmadi , Filsafat Umum, PT Rajagrafindo Persada, Jakarta,
2010 ,H 67
[2]
Zainal abidin, pengantar filsafat
barat, PT Grafindo Persada, Jakarta,2011, h 106-107
[3] Ibid,
Asmoro Ahmadi, h 68
[4]
Surajiyo, Filsafat Ilmu Dan
Perkembangannya Diindonesia ,PT Bumi Aksara, Jakarta,2007, h 85
[5]
Ibid , asmoro ahmadi, h . 68-73
[6]
Poedjawijatna, pembimbing ke arah alam filsafat, rineka cipta, jakarta,
1994, h.82
[8] Jalaludin, Filsafat Ilmu
Pengetahuan, PT Raja Grafindo Persada, Jakarta, 2013, h. 56
[9]
Ibid, Surajiyo, h. 86
[10] Ibid, Asmoro
Ahmadi, h. 83
Tidak ada komentar:
Posting Komentar