Laman

Jumat, 13 Mei 2016

Hubungan Antara Logika Matematika Dengan Kepemimpinan Pada Ilmu Psikologi



Hubungan Antara Logika Matematika Dengan Kepemimpinan Pada   Ilmu Psikologi

Oleh :
M. RASYID

Pembimbing :
WIRA SUGIARTO, S.IP, M.Pd.I.


                                                                                                            


PRODI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM ( PAI )
SEMESTER IV D

SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI ( STAIN )
BENGKALIS
2015 / 2016


                                                                                                            
Nama Lengkap                        : M. RASYID
Tempat / Tanggal Lahir           : Bengkalis, 15 Mei 1996
Alamat                                                : Jl. Awang Mahmuda, Sungai Alam, Bengkalis – Riau
Perguruan Tinggi                     : Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri ( STAIN ) Bengkalis
Jurusan                                    : Tarbiyah dan Keguruan
Prodi                                       : Pendidikan Agama Islam
Semester                                  : IV D



A.           Pengertian Logika

[1]Logika berasal dari kata Yunani kuno (logos) yang berarti hasil pertimbangan akal pikiran yang diutarakan lewat kata dan dinyatakan dalam bahasa. Sebagai ilmu, logika disebut dengan logike episteme (Latin: logica scientia) atau ilmu logika (ilmu pengetahuan) yang mempelajari kecakapan untuk berpikir secara lurus, tepat, dan teratur. Ilmu disini mengacu pada kemampuan rasional untuk mengetahui dan kecakapan mengacu pada kesanggupan akal budi untuk mewujudkan pengetahuan ke dalam tindakan. Kata logis yang dipergunakan tersebut bisa juga diartikan dengan masuk akal.
Nama Logika pertama kali muncul filsuf Cicero pada abad ke – 1 sebelum masehi,  tetapi masih dalam arti ‘seni perdebatan’. Alexsander Aphrodisias pada abad ke – 3 sesudah masehi adalah orang yang pertama kali menggunakan kata ‘Logika’ dalam arti ilmu yang menyelidiki lurus tidak nya pemikiran kita.
Logika sebagai ilmu pengetahuan dimana obyek materialnya adalah berfikir               ( khususnya penalarannya / proses penalaran ) dan obyek formal logika adalah berpikir/penalaran yang ditinjau dari segi ketepatannya. Penalaran adalah proses pemikiran manusia yang berusaha tiba pada pernyataan baru yang merupakan kelanjutan runtut dari pernyataan lain yang telah diketahui ( Premis ) yang nanti akan diturunkan kesimpulan.
B.      Macam – Macam Logika
1. Logika Alamiah
[2]Adalah kinerja akal budi manusia yang berfikir secara tepat dan lurus sebelum dipengaruhi oleh keinginan – keinginan dan kecenderungan – kecenderungan yang subyektif. Kemampuan logika almiah manusia ada sejak lahir.
2.    Logika Ilmiah
Adalah memperhalus, mempertajam pikiran serta akal budi. Logika ilmiah ilmu khusus yang merumuskan asas – asas yang harus ditepati dalam setiap pemikiran. Berkat pertolongan logika ilmiah inilah akal budi dapat bekerja dengan lebih tepat, lebih teliti, lebih mudah dan lebih aman. Logika ilmiah dimaksud untuk menghidari kesesatan atau paling tidak di kurangi.
C.           Pengertian Logika Matematika
[3]Adalah sebuah cabang matematika yang merupakan gabungan dari ilmu logika dan ilmu matematika. Logika matematika akan memberikan landasan tentang bagaimana cara mengambil kesimpulan. Hal paling penting yang akan kalian dapatkan dengan mempelajari logika matematika adalah kemampuan dalam mengambil dan menentukan kesimpulan mana yang benar atau salah. Materi logika matematika yang akan dibahas kali ini adalah mengenai pernyataan, negasi , disjungsi , konjungsi , implikasi , biimplikasi, tautologi , kontradiksi , dua pernyataan yang ekuivalen, kalimat berkuantor, serta penarikan kesimpulan.
Setelah mengetahui apa itu logika matematika, kini kita mulai pembahasan materi mengenai hal-hal yang termasuk ke dalam logika matematika seperti yang ada di bawah ini:
Ø Pernyataan
Pernyataan di dalam logika matematika adalah sebuah kalimat yang di dalamnya terkandung nilai-nilai yang dapat dinyatakan 'benar' atau 'salah' namun kalimat tersebut tidak bisa memiliki kedua-duanya (salah dan benar). Sebuah kalimat tidak bisa kita nyatakan sebagai sebuah pernyataan apabila kita tidak bisa menentukan apakah kalimat tersebut benar atau salah dan bersifat relatif. Di dalam logika matematika di kenal dua jenis pernyataan yaitu pernyataan tertutup dan terbuka.
Pernyataan tertututp adalah kalimat pernyataan yang sudah bisa dipastikan nilai benar-salahnya.
Pernyataan terbuka adalah kalimat pernyataan yang belum bisa dipastikan nilai benar salahnya.
Agar lebih mudah memahaminya, perhatikan contoh berikut ini:
ü  30 + 5 = 35 (sudah pasti benar/pernyataan tertutup)
ü  30 x 5 = 200 (sudah pasti salah/pernyataan tertutup)
ü  Buah maja rasanya pahit (harus dibuktikan dahulu/ pernyataan terbuka)
ü  Jarak antara anyer dan jakarta adalah jauh (pernyataan relatif)


Ø Negasi / pernyataan ingkaran
Negasi atau biasa disebut dengan ingkaran adalah kalimat berisi sanggahan, sangkalan, negasi biasanya dibentuk dengan cara menuliskan kata-kata 'tidak benar bahwa...' di depan pernyataan yang disangkal/sanggah,. Seperti pada contoh yang ada di bawah ini:
Pernyataan A : 
Becak memiliki roda tiga buah
Negasi dari pernyataan A : 
Tidak benar bahwa becak memiliki roda tiga buah
Ø Pernyataan Majemuk
Pernyataan majemuk di dalam logika matematika terdiri dari disjungsi , konjungsi , implikasi , dan biimplikasi berikut masing-masing penjelasannya:
1.    Konjungsi
Di dalam logika matematika, dua buah pernyataan dapat digabungkan dengan menggunakan simbol (^) yang dapat diartikan sebagai ‘dan’ . Tabel berikut ini menunjukan logika yang berlaku dama sistem konjungsi:
p
q
P^q
Logika matematika
B
B
B
Jika p benar dan q benar maka p dan q adalah benar
B
S
S
Jika p benar dan q salah maka p dan q adalah salah
S
B
S
Jika p salah dan q benar maka p dan q adalah salah
S
S
S
Jika p salah dan q salah  maka p dan q adalah salah
Dari table di atas dapat diambil kesimpulan bahwa di dalam konsep konjungnsi, kedua pernyataan haruslah benar agar dapat dianggap benar selain itu pernyataan akan dianggap salah.
2.    Disjungsi
Selain menggunakan 'dan', dua buah pernyataan di dalam logika matematika dapat dihubungkan dengan simbol (v) yang diartikan sebagai 'atau'. Untuk memahaminya, perhatikan tabel di bawah ini:
p
q
Pvq
Logika matematika
B
B
B
Jika p benar dan q benar maka p atau q adalah benar
B
S
B
Jika p benar dan q salah maka p atau q adalah benar
S
B
B
Jika p salah dan q benar maka p atau q adalah benar
S
S
S
Jika p salah dan q salah  maka p atau q adalah salah

Karena di dalam disjungsi menggunakan konsep ‘atau’ artinya apabila salah satu atau kedua pernyataan memiliki nilai benar maka logika matematikanya akan dianggap benar. Pernyataan akan dianggap salah bila keduanya memiliki nilai salah.
3.    Implikasi
Implikasi merupakan logika matematika dengan konsep kesesuaian. Kedua pernyataan akan dihubungkan dengan menggunakan simbol ( => ) dengan makna 'jika p ... Maka q ...'. Untuk lebih jelasnya akan dijelaskan dalam tabel berikut:
p
q
p => q
Logika matematika
B
B
B
Jika awalnya BENAR lalu akhirnya BENAR maka dianggap BENAR
B
S
S
Jika awalnya BENAR lalu akhirnya SALAH maka dianggap SALAH
S
B
B
Jika awalnya SALAH lalu akhirnya BENAR maka dianggap BENAR
S
S
B
Jika awalnya SALAH lalu akhirnya SALAH maka dianggap BENAR
4.    Biimplikasi
                 Di dalam biimplikasi, pernyataan akan dianggap benar bila keduanya memilki nilai sama-sama benar atau sama-sama salah. Selain itu maka pernyataan akan dianggap salah. Biimplikasi ditunjukan dengan symbol (ó) dengan makna ‘ p ….. Jika dan hanya jika q …..'

p
q
ó q
Logika matematika
B
B
B
P adalah BENAR jika dan hanya jika q adalah BENAR (dianggap benar)
B
S
S
P adalah BENAR jika dan hanya jika q adalah SALAH (dianggap salah)
S
B
S
P adalah SALAH jika dan hanya jika q adalah BENAR (dianggap salah)
S
S
B
P adalah SALAH jika dan hanya jika q adalah SALAH (dianggap benar)


Ø Ekuivalensi pernyataan majemuk
Ekuivalensi pernyataan majemuk artinya persesuaian yang bisa diterapkan dalam konsep-taan majemuk yang telah di jelaskan di atas. dengan begitu kita dapat mengetahui negasi dari konjungsi, disjungsi, implikasi dan juga biimplikasi. konsep ekuivalensi dinyatakan dalam rumus-rumus tertentu seperti yang ada pada gambar di bawah ini:
Logika Matematika

Ø Konvers, Invers dan Kontraposisi
Konsep ini dapat diterapkan dalam sebuah pernyataan implikasi. Setiap pernyataan implikasi memiliki sifat Konvers, Invers dan Kontraposisi seperti yang ada pada gambar bawah ini:

Logika Matematika

Ø Kuantor pernyataan
Pernyataan berkuantor adalah bentuk pernyataan di mana di dalamnya terdapat konsep kuantitas. Ada dua jenis kuantor yaitu kuanor universal dan kuantor eksistensial.
1.     Kuantor universal digunakan dalam pernyataan yang menggunakan konsep setiap atau semua.

Logika Matematika

2.      Kuantor eksistensial digunakan dalam pernyataan yang mengandung konsep ada, sebagian, beberapa, atau terdapat.

Logika Matematika

Ø Ingkaran dari pernyataan berkuantor
Pernyataan berkuantor juga memiliki negasi atau ingkaran. Negasi dari kuantor universal adalah kuantor eksistensial begitu jugas sebaliknya. Seperti pada contoh di bawah ini:

Logika Matematika
Ø Penarikan Kesimpulan

Kesimpulan dapat dilakukan dengan menelaah premis atau pernyataan-pernyataan yang kebenarannya telah dketahui. Perhatikan beberapa konsep penarikan kesimpulan di dalam logika matematika berikut ini:
Logika Matematika

Logika Matematika
Logika Matematika
D.     Pengertian Kepemimpinan
Ø [4]Menurut S.P. Siagian adalah kemampuan dan keterampilan seseorang yang menduduki jabatan sebagai pimpinan dalam suatu pekerjaan untuk mempengaruhi perilaku orang lain, terutama bawahannya supaya berpikir dan bertindak sedemikian rupa sehingga melalui perilaku positif ini memberikan sumbangan nyata dalam pencapaian tujuan organisasi.
Ø Menurut Prof. Kimbal Young, Pengertian Kepemimpinan ialah bentuk dominasi didasari kemampuan pribadi yang sanggup mendorong atau mengajak orang lain untuk melakukan sesuatu, berdasarkan penerimaan oleh kelompoknya dan memiliki keahlian khusus yang tepat bagi situasi khusus.
Ø Ordway Tead di dalam bukunya The Art of Leadership, menyatakan sebagai berikut : Pengertian Kepemimpinan merupakan kegiatan mempengaruhi orang-orang agar mereka mau bekerja sama untuk mencapai tujuan yang diinginkan.
Ø Menurut George R. Terry adalah suatu kegiatan mempengaruhi orang-orang agar mereka suka berusaha mencapai tujuan-tujuan kelompok.
Ø Menurut Howard H. Hoyt, Pengertian Kepemimpinan ialah seni untuk mempengaruhi tingkah laku manusia, kamampuan untuk membimbing orang.
Ø Dari pengertian kepemimpinan diatas, dapat dikemukakan bahwa pada kepemimpinan itu terdapat unsur-unsur, sebagai berikut :


1. Kemampuan mempengaruhi orang lain, dalam hal ini bawahan atau kelompok.
2. Kemampuan mengarahkan tingkah laku bawahan atau orang lain.
3. Untuk mencapai tujuan organisai atau kelompok.
E. Fungsi Kepemimpinan
1. Memprakasai struktur organisasi
2. Menjaga adanya koordinasi dan intregasi dalam organisasi, supaya semuanya beropresai secara efektif.
3. Merumuskan tujuan instutisional atau organisasional dan menentukan sarana serta cara – cara yang efesien untuk mencapai tujuan tersebut.
4. Mengatasi pertentangan serta konflik – konflik yang muncul dan mengadakan evaluasi serta evaluasi ulang.
5. Mengadakan revisi, perubahan, inovasi pengembangan dan juga penyempurnaan dalam organisasi.
F. Pengertian Psikologi
[5]Psikologi berasal dari perkataan Yunani ‘psyche’ yang artinya jiwa, dan ‘logos’ yang artinya ilmu paengetahuan. Jadi secara etimologi(menurut arti kata) psikologi artinya ilmu yang mempelajari tentang jiwa, baik maengenai macam-macam gejalanya’ prosesnya maupun latar belakangnya. Dengan singkat disebut ilmu jiwa.
Sebagai ilmu pengetahuan, psikologi juga mempunyai sifat-sifat yanh dimiliki oleh ilmu pengetahuan pada umumnaya. Karena itu psikologi mempunyai:
1.    Obyek tertentu
2.    Metode penyelidikan tertentu
3.    Sistematik yang teratur sebagai hasil pendekatan terhadap obyeknya.
Secara umum psikologi diartikan ilimu yang mempelajari tingkah laku manusia. Atau ilmu yang mempelajari tentang gejala - gejala jiwa manusia.
G. Hubungan antara Logika Matematika dengan Kepemimpinan pada   Ilmu Psikologi
Coba bayangkan bila jiwa kita sedang labil, dalam keadaan seperti itu tidak mungkin kita bisa membuat sebuah keputusan yang benar. Keputusan yang dibuat secara tiba-tiba dan terburu-buru atau berdasarkan emosi sesaat tanpa dipikir panjang dengan logika juga tidak akan menghasilkan keputusan yang benar. Karena itulah 3 hal tersebut sangat berkaitan dan bahkan bisa dikatakan mempengaruhi kehidupan kita sebagai manusia.
Logika menunjang suatu kepemimpinan yang dibahas dalam ilmu psikologi. Dengan logika kita bisa membuat keputusan yang tepat dan benar sebagai pemimpin, baik dalam memimpin diri sendiri maupun memimpin orang lain. Selain itu, logika juga merupakan salah satu hal yang menopang jiwa atau psikologis kita. Karena Dalam kehidupan sehari-hari kita tidak pernah terlepas dengan hal yang bernama logika, tidak terkecuali dengan kepemimpinan. Setiap manusia lahir sebagai pemimpin, paling tidak dia nanti akan menjadi pemimpin bagi dirinya sendiri. 
Logika itu adalah dasar dari semua penalaran, yang istilah psikologinya adalah reasoning dan pelajaran logika itu biasa berkaitan dengan suatu pernyataan - pernyataan, atau biasa dikenal sebagai statement.
Contoh aplikasi logika matematika yang berkaitan dengan pengambilan keputusan :
  1. Misalnya ada seorang mahasiswa yang menjadi panitia penyelenggaraan suatu acara di kampusnya. Acara itu diadakan dari siang hingga larut malam. Dan tugas seorang panitia sudah jelas, harus mempersiapkan segalanya yang dibutuhkan di acara itu dari pagi hingga acara selesai. Tetapi, di waktu yang sama dia sebagai mahasiswa harus menyelesaikan tugas suatu mata kuliah yang harus diserahkan besok pagi.
Penyelesaian melalui logika matematika :
P    : mahasiswa itu mengikuti keseluruhan acara tersebut
q    : mahasiswa itu mengerjakan tugas mata kuliah nya sampai selesai
Keputusan yang mungkin terjadi adalah :
  1. p q: Jika dia mengikuti keseluruhan acara tersebut, maka dia bisa mengerjakan tugas mata kuliahnya hingga selesai. 
  2. p ~q : Jika dia mengikuti keseluruhan acara tersebut, maka dia tidak bisa mengerjakan tugas mata kuliahnya hingga selesai. 
  3. ~p q : Jika dia tidak mengikuti keseluruhan acara tersebut, maka dia bisa mengerjakan tugas mata kuliahnya hingga selesai.  
  4. ~p → ~q:Jika dia tidak mengikuti keseluruhan acara tersebut, maka dia tidak bisa mengerjakan tugas mata kuliahnya hingga selesai.
  1. p→ ~

p
q
p q
Benar
Benar
Benar
Benar
Salah
Salah
Salah
Benar
Benar
Salah
Salah
Benar

Penjelasannya :
Menurut teori logika, pernyataan 1, 3, dan 4 adalah pernyaatan yang benar, sedangkan pernyaan 2 salah. Tetapi dalam kenyataannya, justru pernyataan ke 2 yang paling mungkin terjadi (masuk akal). Mungkin saja karena mahasiswa tadi harus mengurus acara yang diadakan pada hari itu, dia akhirnya tidak bisa menyelesaikan tugas mata kuliahnya yang harus dikumpulkan keesokan harinya karena acara yang berlangsung sampai agak larut dan dia terlalu lelah untuk mengerjakan tugasnya itu.
Dalam hal ini, keadaan psikologis mahasiswa tersebut sangat menentukan keputusan yang harus dia buat saat itu, apakah dia akan memilih pilihan 1, 2, 3, atau 4.
Pilihan 1 yang mungkin adalah yang terbaik bisa saja dia pilih kalau dia memiliki jiwa / keadaan psikologis yang kuat. Akan tetapi, bisa saja dia memilih pilihan 3 dengan meninggalkan tanggung jawabnya sebagai panitia pengurus acara untuk mengerjakan tugasnya. Atau yang paling parah, bisa saja dia memilih pilihan 4, yaitu tidak mengurus acara dan tidak mengerjakan tugasnya sama sekali hanya karena alasan malas.
Kasus dimana dia tidak mengerjakan keduanya karena sakit tidak dimasukkan dalam rumusan karena ini di luar persoalan. Bagaimana dia memilih salah satu keputusan sangat dipengaruhi keadaan jiwa / psikologisnya. Walaupun pilihan 1, 3, dan 4 menurut logika adalah pernyataan yang benar, dalam psikologi mungkin saja bertentangan. Karena itulah kedua ilmu tersebut sangat penting dalam kepemipinan, yang dalam soal ini bagaimana dia memimpin dirinya sendiri.





DAFTAR PUSTAKA

Asmoro Achmadi. Filsafat Umum, Jakarta: Rajawali Press. 2011
Drs. M. Ngalim Purwanto, MP, Administasi dan Supervisi Pendidikan. Bandung : PT Remaja Rosdakarya. 1993
Gusti Bagus Rai Utama MA, Filsafat Ilmu dan Logika, Bandung : Universitas Dhyana Pura. 2013.
Syamsudin Makmum, Abin. Psikologi Kependidikan. Bandung : PT Remaja Rosdakrya. 2002.



                [1] Gusti Bagus Rai Utama MA, Filsafat Ilmu dan Logika, Bandung : Universitas Dhyana Pura. 2013. Hlm. 69
                [2] Asmoro Achmadi. Filsafat Umum. Jakarta: Rajawali Press. 2011

                [4] Drs. M. Ngalim Purwanto, MP, Administasi dan Supervisi Pendidikan. Bandung : PT Remaja Rosdakarya. 1993.

                [5] Syamsudin Makmum, Abin. Psikologi Kependidikan. Bandung : PT Remaja Rosdakrya. 2002. Hlm. 10

Tidak ada komentar:

Posting Komentar